Industri
perkapalan di Indonesia, khususnya di Batam, mengukir sejarah baru
dengan berhasil menyelesaikan pengerjaan Kapal Cepat Rudal (KCR) dalam
waktu kurang dari setahun. Hebatnya lagi, kapal perang yang memiliki
kemampuan mengangkut dan menembakkan rudal ini, seluruh desain dan
pengerjaanya dilakukan putra-putri terbaik Indonesia. Kapal perang ini
diberi nama KCR-40 Clurit. Kecepatannnya mencapai 30 knot.
”Sebagian bahan atau material pembuatan kapal perang ini merupakan hasil produksi dalam negeri,” kata Laksamana Pertama TNI Suryo Djati Prabowo, Kepala Dinas Pengadaan TNI Angkatan Laut.
“Ini satu-satunya kapal cepat rudal di Indonesia buatan anak bangsa di Batam,”
ujar Suryo dengan bangganya di sela-sela peluncuran kapal sepanjang 44
meter itu di PT Palindo Marine Industri, Tanjunguncang, pada 4 Februari
2011.
Kapal sejenis yang di Indonesia saat ini, kata Suryo, rata-rata
buatan luar negeri. Namun buatan Batam ini kualitasnya tidak kalah
dengan karya asing. Kapal Cepat Rudal ini berbahan baja-alumnium yang
dikembangkan industri perkapalan (shipyard) di Batam untuk Indonesia dan dunia internasional.
”Dengan keberhasilan ini, kita tunjukan kepada dunia bahwa kita
telah mampu membangun dan mengembangkan alut sista secara mandiri di
dalam negeri,” kata Suryo.
Kapal yang keseluruhan proses pembuatannya di PT Palindo Marine
Industries, Batam ini, akan dilengkapi dengan sistem persenjataan modern
berupa Sensor Weapon Control (Sewaco) modern, Meriam kaliber 30 MM 6 laras sebagai Close in Weapon System
(CIWS) serta peluru kendali. Kehadiran kapal dengan sistem pendorongan
handal yang mampu berlayar dengan kecepatan 30 knot ini, kata Suryo,
diharapkan mampu mengemban tugas-tugas TNI AL dan juga memberikan efek
deterrence bagi pertahanan negara. Menurut Komandan Lanal Batam Kolonel laut (P) Iwan Isnurwanto, KCR
ini terbuat dari baja khusus pada bagian hulunya (lambung). Baja High
Tensils Steel ini juga produk dalam negeri yang diperoleh dari PT
Krakatau Steel. Sementara untuk bagian atasnya, kapal ini menggunakan
aluminium Alloy yang memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi jika
berlayar.
Kapal dengan sistem propulsi Fixed Propeller 5 daun ini juga akan
dilengkapi 1 unit meriam 6 barel kaliber 30 MM, meriam anjungan 2 unit
kaliber 20 MM dan peluru kendali 2 set Rudal C-705. Dalam waktu dekat,
kapal perang ini akan diuji coba. “Setelah itu, kapal buatan Batam ini dapat segera memasuki jajaran operasional TNI AL,” ujar Suryo.
Sementara itu, putra-putri terbaik bangsa di belakang proses
pekerjaan KCR ini, kata direktur PT Palindo Marine Industries Hermanto,
berasal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) yang
bekerja di Batam.
“Iya. Desain dan pembangunan kapal ini sejak awal dilakukan oleh
putra-putri bangsa Indonesia dari ITS di Batam. Kita bangga dengan karya
besar mereka,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar